Skip to main content

505 Game: Dinamika Kelompok, Aktivitas Luar dan Dalam Ruang untuk Membangun dan Membentuk Tim yang Solid



Secara natur (alamiah), manusia adalah mahluk bermain. Begitulah diungkapkan Johan Huizinga dalam bukunya yang berjudul “Homo Ludens” atau “Man the Player” di tahun 1938. Menurutnya, bermain adalah penting dan perlu bagi peradaban manusia.

Untuk membuktikan teorinya, Johan Huizinga mengajak kita melihat pada anak-anak. Sepanjang hari, dari mata mulai melek (terbuka) saat bangun tidur sampai mata terpejam saat tidur, kegiatan dominan yang dilakukan oleh anak-anak adalah bermain. Pada saat hendak atau sedang mandi, mereka menyisipkan kegiatan bermain. Demikian pula saat berpakaian, ada selingan bermain. Saat makan? Ya sambil bermain. Hingga saat ‘pup’ pun sering kali diselingi dengan aktivitas bermain.

Sayangnya natur ini secara perlahan namun pasti, kian terkikis seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Jadi, tidak heran bila kita jarang melihat orang dewasa bermain layaknya anak-anak. Beberapa hal yang sering kali diungkapkan sebagai alasan:
– orang dewasa itu harus serius, jadi tidak pantas lagi bermain
– ada rasa malu, risih, enggan, atau takut dikatai sebagai anak kecil
– bermain dianggap sebagai kegiatan yang sia-sia
– dll

Padahal banyak menfaat yang bisa kita peroleh dari aktivitas bermain, misalnya menjalin keakraban dan membangun tim yang solid, sembari melemaskan otot dan merilekskan otak. Selain itu, bermain juga dapat menjadi kesempatan untuk mencari keringat bagi orang dewasa yang jarang berolahraga dan bagi anak-anak masa kini yang hidupnya dikuasai oleh gawai (gadget).

Bermain juga sering kali menjadi salah satu kegiatan penting dalam pertemuan-pertemuan informal, semiformal, atau sejenis acara outbound. Di tengah seminar, pelatihan, atau workshop misalnya. Juga bisa di arisan ibu-ibu PKK, pertemuan RT-RW, tujuh-belasan, sampai acara-acara di sekolah atau kampus. Tujuannya jelas, untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan serta membangun semangat dan tim agar suasana pertemuan lebih segar, akrab, dan kerjasama kian solid.

Untuk mengupayakan hal tersebut di atas, kendala yang sering timbul adalah miskinnya ide atau variasi permainan. Akibatnya timbul rasa bosan yang berujung pada tidak tercapai tujuan semula. Untuk menjawab kebutuhan itulah buku ini dihadirkan. Dikumpulkan dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi sebagai pengelola lembaga pelatihan, sebanyak 505 permainan disajikan di dalam buku ini. Penyusun membaginya menjadi empat bagian besar: perkenalan, energizer, perlombaan, dan leteral.

Harapan atas buku ini sederhana saja, agar bermanfaat untuk memeriahkan suasana, menambah keceriaan, membangkitkan motivasi, memperkuat kerja sama tim, serta meningkatkan jumlah keringat dan menumbuhkan kembali natur kita sebagai manusia makhluk bermain.

Demikian, semoga berkenan.
-Hendri Bun (Penyusun)

Comments

Popular posts from this blog

Pelatihan Leadership Forum Generasi Baru Bank Indonesia (GENBI) Se-Jawa Barat - Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat

Senang bisa menjadi bagian dari Forum Leadership Generasi Baru Indonesia Se-Jawa Barat. Satu pesan yang saya titipkan ke peserta adalah 'secerdas dan sepintar apapun Anda, kalau tidak mampu mengkristalkan ide dan pikiran terbaik Anda dalam bentuk lisan (presentasi) atau tulisan (menulis), maka Anda akan dianggap tidak ada'. Sepakat? Yaksip! ... ... Repost @bank_indonesia_jabar Hi... SobatJabar! Telah berlangsung Leadership Forum Generasi Baru Indonesia se-Jawa Barat, pada 17-18 November 2022 yang bertempat di Hilton Bandung. Bersinergi dengan BI Cirebon dan BI Tasikmalaya, Leadership Forum dihadiri oleh sekitar 400 mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia se-Jawa Barat baik secara daring maupun luring. Seluruh peserta secara aktif mengikuti workshop writing skills dan social media content planning oleh fasilitator yang edukatif dan informatif. Leadership Forum yang diadakan oleh Bank Indonesia untuk Generasi Baru Indonesia ini tidak lain adalah untuk membentuk ...

Radio Talk: Logoterapi

Ketika seseorang menemukan makna hidupnya, maka orang tersebut akan tangguh ketika dihadang sumber stressor. Bukan sekedar bertahan, tetapi bangkit dan mantul. Itulah RESILIENT. Everything can be taken from a man but one thing: the last of human freedoms - to choose one's attitude in any given set of circumstances, to choose one's own way (Viktor E. Frankl)   Thanks Heartline Network untuk kesempatan berbagi. Ganbatte!!! ... #ResilientGeneration #MitraPembelajar #RadioTalk #Resilient #BeResilient #SelfReminder

Radio Talk "Ubah Amarahmu Menjadi Tawa"

https://www.youtube.com/watch?v=KLl9pR3vQEc&t=416s Filsuf Aristoteles pernah berkata bahwa marah itu gampang, tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit.   Apabila marah kita tidak terkendalikan hingga menjadi amarah, kerusakan-kerusakan dalam banyak baik pada diri sendiri maupun orang lain akan terjadi. Yuk... Ubah amarahmu menjadi tawa untuk resiliensi yang tinggi.  .... #RadioTalk #SketsaKeluargaIndonesia #HeartlineNetwork #ResilientGeneration #MitraPembelajar #SharingIsGrowing