Paul Stoltz dalam bukunya yang berjudul Adversity Quotient (Kecerdasan Mengatasi Kesulitan) membagi orang dalam 3 kategori besar. Kelompok pertama adalah Quitters dengan total populasi sekitar 10%. Kelompok kedua adalah kelompok mayoritas sebesar 87% yang disebut Campers. Dan kelompok ketiga adalah Climbers dengan populasi hanya 3%.
Menarik untuk disimak adalah bagaimana respon masing-masing kelompok saat ada perubahan?
Ketika perubahan hadir, maka kelompok Quitters akan menolak untuk berubah, melawan arahan, lari dari tanggungjawab, serta menghindari perubahan. Mereka akan berdalih dengan kata-kata seperti tidak dapat, tidak mau, mustahil, caranya memang selalu begini, saya terlalu tua/muda, saya bisa kalau saya mau, dan sejenisnya.
Kelompok Campers memiliki respon yang lebih baik. Mereka akan menahan diri dan mengambil posisi wait and see terhadap perubahan. Ketika ada perubahan yang radikal, mereka paling mentok menjadi peserta pasif, bukan pemrakarsa.
Climbers adalah kelompok yang merespon perubahan dengan bersemangat serta terlibat aktif. Bahasa yang kerap keluar dari kelompok ini adalah jangan lari/hadapi, selalu ada jalan, mari kita coba dulu, sulit bukan mustahil, dan sejenisnya. Kelompok inilah yang menurut Stoltz, dalam konteks perubahan, adalah para agen perubahan (change agent).
Kawan, dunia sekarang sudah berubah begitu cepat. Revolusi Industri 4.0 membuat semua orang gamang dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi di masa depan. Namun demikian, pilihan tetap ada di tangan kita. Mau menjadi kelompok Quitters, Campers atau Climbers?
-Hendri Bun
#AdversityQuotient
#IndustrialRevolution4.0
#RevolusiIndustri4.0 - Revolusi Industri 4.0
#MitraPembelajar
#HendriBun
#TrainingSDM - Training SDM
#PelatihanSDM - Pelatihan SDM
Comments
Post a Comment