Istilah ko nyian lazim digunakan oleh orang khek. Bahasa mandarin menyebutnya xin nien, Indonesia menjadi tahun baru imlek, dan kata yang paling sering digunakan adalah sin cia. Diterjemahkan secara harafiah ko = lewat; nyian = tahun. Jadi artinya kira-kira melewati tahun yang sudah lalu dan memasuki tahun yang baru.
Tapi tahukah Anda dengan pengertian sebenarnya dari ko nyian.
Konon, beribu-ribu tahun yang lalu di negeri tirai bambu, Tiongkok, ada sejenis binatang raksasa buas yang disebut orang sebagai 'nien'. Ada yang menggambarkan binatang ini sebagai seekor naga yang besar, kejam, dan menakutkan. Nien ini melewati sepanjang tahun dengan tidur, dan hanya bangun pas satu hari sebelum pergantian tahun kalender imlek. Untuk apa nien ini bangun? Lapar.
Salah satu makanan kesukaan nien adalah manusia. Makanya, di zaman dulu orang-orang selalu ketakutan bila melewati malam itu. Suatu saat, nien ini sedang mengincar mangsanya. Karena takut, mangsa tersebut bersembunyi di dapur, dan dengan tidak sengaja menyenggol rak piring-gelas-panci sehingga jatuh dan menimbulkan suara yang sangat bising. Nien terkejut ... singkat cerita nien pun melarikan diri dan tidak jadi memangsa orang ini. Rupanya, salah satu hal yang paling dibenci dan juga ditakuti oleh nien ini adalah suara bising.
Cerita ini pun beredar ... dan penduduk menyimpulkan bahwa untuk mengusir nien ini gampang, cuma membuat suara gaduh dan bising. Sejak itu, ketika malam menjelang tahun baru imlek, orang-orang selalu beramai-ramai memukul panci, drum, dan benda-benda lain yang menimbulkan keramaian dengan tujuan mencegah dan mengusir kedatangan nien ini. Dan seiring perkembangan zaman, muncullah yang namanya mercon atau petasan.
Nah ... setelah orang-orang berhasil melewati malam itu tanpa dimangsa nien, paginya beramai-ramai mereka keluar dari rumah, dan berkumpul sambil menyapa selamat, sudah 'ko nien [ko nyian]', yang artinya selamat, sudah lolos dari marabahaya, maut, kematian, dan nien.
* * *
Aku ingat peristiwa yang sudah terjadi kira-kira 12 tahun yang lalu. Saat itu aku dan istri naik motor mau pulang ke rumah. Di satu titik, karena ada bis melintas terlalu pinggir, aku arahkan motorku ke bahu jalan tanah yang berlubang. Ketika aku berhasil mendahului bis tersebut, aku mencoba membelokkan motor kembali ke aspal. Karena jalan yang beraspal lebih tinggi, motorku tergelincir, dan hampir jatuh. Aku udah pasrah, yah ... kali ini jatuh deh.
Istri juga udah panik sambil teriak 'Ya Tuhan ...'. Di dalam kepasrahanku, tiba-tiba ada tenaga atau tepatnya tangan tak terlihat yang menuntun motor kami hingga tegak kembali, dan ada suara yang berbisik, 'lepaskan gas dan rem tangan ... dan tetaplah tenang'. Aku seperti mendapat tenaga baru, dan ajaib sekali ... aku bisa mengendalikan motorku dan selamat. Dalam hatiku berkata ... terima kasih Tuhan, Engkau masih menjaga aku dan keluargaku.
Pengalaman-pengalaman seperti itu bukan hanya terjadi sekali dua kali. Waktu kecil aku juga pernah mengalami hal yang persis. Waktu itu aku mencoba nakal bersama teman-teman nebeng mobil terbuka. Aku adalah orang yang paling telat naik. Saat belum siap 100%, mobil tersebut tancap gas sehingga aku tertarik ke belakang dan hampir jatuh terpelanting. Aku pasrah. Dalam benakku kalau jatuh yah jatuh deh... Namun, ada keajaiban. Entah dari mana ada tenaga yang menarikku sehingga aku bisa pegangan, dan dengan bantuan teman-teman mereka pun menarikku... selamat.
* * *
Ko nyian tidaklah selalu kita rayakan dan lewati setahun sekali. Tetapi setiap hari kita melewatinya. Dengan bisa beraktivitas, melewati waktu, jam ke jam, hari demi hari dengan selamat dalam pimpinanNya, itu juga ko nyian ... Setuju? Yaksip!
.
.
#HendriBun
#KoNyian
#ChineseNewYear
Comments
Post a Comment