Skip to main content

6 Seconds Rule


Sebuah kisah inspiratif masuk ke WA saya. Kisah tentang seekor ular yang masuk ke gudang tempat kerja seorang tukang kayu. Saat ia meliukkan badannya kesana kemari, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji. Karena tajam, perutnya pun terluka. Ular beranggapan dan merasa gergaji itu adalah musuh yang menyerangnya. Sebagai bentuk pertahanan diri, ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berulang-ulang. Namun serangan itu sia-sia, malah menyebabkan luka parah di mulutnya. Marah dan putus asa, ia mengerahkan kemampuan terakhirnya dengan membelit kuat-kua gergaji itu. Alhasil, si ular terluka amat parah dan akhirnya mati.

Kisah di atas adalah refleksi bahwa kemarahan adalah hal yang sia-sia. Amarah kerap membuat kita kalap sehingga cenderung melakukan hal-hal yang merusak. Bukan hanya kepada objek amarah kita, tetapi juga untuk emosi dan kestabilan jiwa kita. Banyak survei yang mengaitkan perasaan marah dengan kesehatan, yang menyimpulkan bahwa marah membuat kita rentan sakit dari sakit ringan sampai parah.



Bagaimana caranya supaya kita tidak terjebak dalam amarah yang sia-sia? Satu tips yang mungkin berguna adalah membiasakan diri mengambil waktu sekitar 6 detik untuk berdiam diri. Seperti dikutip dari 6seconds.org, waktu selama 6 detik tersebut bisa dipakai untuk mengambil nafas panjang, minum, bangun dari tempat duduk, atau melakukan kegiatan ringan lainnya. Tindakan tersebut kelihatan sederhana, tetapi diyakini mampu membuat kita berpikir lebih jernih sehingga tindakan bodoh karena marah bisa dihindari.

1 ... 2 ... 3 ... 4 ... 5 ... 6 ... Done. Selama itulah waktu yang dibutuhkan untuk menetralisir emosi. Dan yang paling penting mampu menghindari kita dalam bertindak ceroboh yang ujungnya menimbulkan penyesalan.

Selain berdiam selama 6 detik, tentu banyak cara lain yang bisa kita gunakan. Tetapi tidak ada salahnya kita mencoba bukan? Tiap ada stimulus yang memancing kita untuk bertindak secara emosi negatif, berhitunglah selama 6 detik. Percayalah, waktu selama 6 detik akan membuat perbedaan.
.
.

-Hendri Bun
#SixSecondsRule
#AngerManagement
#StressManagementSkill
#MitraPembelajar
#HendriBun
#TrainingSDM - Training SDM
#PelatihanSDM - Pelatihan SDM

Comments

Popular posts from this blog

Pelatihan Leadership Forum Generasi Baru Bank Indonesia (GENBI) Se-Jawa Barat - Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat

Senang bisa menjadi bagian dari Forum Leadership Generasi Baru Indonesia Se-Jawa Barat. Satu pesan yang saya titipkan ke peserta adalah 'secerdas dan sepintar apapun Anda, kalau tidak mampu mengkristalkan ide dan pikiran terbaik Anda dalam bentuk lisan (presentasi) atau tulisan (menulis), maka Anda akan dianggap tidak ada'. Sepakat? Yaksip! ... ... Repost @bank_indonesia_jabar Hi... SobatJabar! Telah berlangsung Leadership Forum Generasi Baru Indonesia se-Jawa Barat, pada 17-18 November 2022 yang bertempat di Hilton Bandung. Bersinergi dengan BI Cirebon dan BI Tasikmalaya, Leadership Forum dihadiri oleh sekitar 400 mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia se-Jawa Barat baik secara daring maupun luring. Seluruh peserta secara aktif mengikuti workshop writing skills dan social media content planning oleh fasilitator yang edukatif dan informatif. Leadership Forum yang diadakan oleh Bank Indonesia untuk Generasi Baru Indonesia ini tidak lain adalah untuk membentuk ...

Radio Talk: Logoterapi

Ketika seseorang menemukan makna hidupnya, maka orang tersebut akan tangguh ketika dihadang sumber stressor. Bukan sekedar bertahan, tetapi bangkit dan mantul. Itulah RESILIENT. Everything can be taken from a man but one thing: the last of human freedoms - to choose one's attitude in any given set of circumstances, to choose one's own way (Viktor E. Frankl)   Thanks Heartline Network untuk kesempatan berbagi. Ganbatte!!! ... #ResilientGeneration #MitraPembelajar #RadioTalk #Resilient #BeResilient #SelfReminder

Radio Talk "Ubah Amarahmu Menjadi Tawa"

https://www.youtube.com/watch?v=KLl9pR3vQEc&t=416s Filsuf Aristoteles pernah berkata bahwa marah itu gampang, tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit.   Apabila marah kita tidak terkendalikan hingga menjadi amarah, kerusakan-kerusakan dalam banyak baik pada diri sendiri maupun orang lain akan terjadi. Yuk... Ubah amarahmu menjadi tawa untuk resiliensi yang tinggi.  .... #RadioTalk #SketsaKeluargaIndonesia #HeartlineNetwork #ResilientGeneration #MitraPembelajar #SharingIsGrowing